SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS SASTRA UNIVERSITAS BATANGHARI PENILAIAN ANDA ADALAH HARAPAN BAGI KAMI
Alamat : jln.slamed riyadi universitas batanghari Broni jambi. contac verson telf/fax:085381706662, email:Kbs_ub@yahoo.co.id, kode post:36122

Kamis, 17 Maret 2011

MENGENAL LEBIH DALAM KOMUNITAS SASTRA UNIVERSITAS BATANGHARI
 ( KOMSAS UNBARI ) 





DASAR
            Sastra, sepanjang sejarah sastra di Provinsi Jambi, belum lahir pengarang yang berasal dari kampus.Padahal, kampus sebenarnya ada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Lantas mengapa fakultas ini tidak mampu melahirkan mahasiswa yang memiliki gagasan cemerlang dan serius untuk mengurusi persoalan kebudayaan (sastra) di tingkat local sekalipun.
            Tanpa bermaksud melakukan simplifikasi terhadap persoalan yang mendera sastra kampus, ada beberapa soal yang dapat dikemukakan sebagai identifikasi dan menjadi perbincangan bersama.
            Dunia sastra oleh mahasiswa dalam kampus belum dipahami dan diyakini sebagai kebutuhan penting masing-masing pribadi.Tidak ada kesadaran bahwa sastra adalah aktivitas individual yang harus di  implementasi kan di hadapan publik.Sastra masih dipahami sebatas teori dan tidak berupaya membuka ruang gerak sosialisasi lebih besar.Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya kelompok dan pertemuan sastra secara simultan yang tumbuh dari kampus.
            Sastra, seperti dikatakan Budi Darma, terlanjur dianggap sepotong dunia yang tidak berintegrasi dengan realitas.Sastra adalah sastra, teori sastra adalah teori sastra, sejarah sastra adalah sejarah sastra, dan sastra perbandingan adalah sastra perbandingan. Kita sering lupa bahwa dari segi apa pun kita melihatnya, tidak lain sastra adalah abstraksi kehidupan.
            Melahirkan karya sastra adalah kreativitas mentransformasikan kehidupan.Maka, prefosionalisme kepengarangan bersifat terbuka.Prasyarat untuk menjadi pengarang adalah kemampuan untuk menghayati realitas.Dengan demikian, siapa pun dapat menjadi pengarang, penyair, dan dramawan.
            Media sesungguhnya cukup akomodatif terhadap aktivitas satra. Hal itu dibuktikan dengan disediakannya lembaran khusus untuk tema kebudayaan (puisi, cerpen, danesai) di media massa lokal dan nasional. Namun, tidak dapat dipungkiri, ruang yang di sediakan sampai hari ini belum di isi secara serius oleh mahasiswa.
            Karenanya, harus ada kesadaran masyarakat kampus yang ditumbuhkan secara tegas untuk membuka ruang lain sebagai bentuk akomodasi sastra secara serius. Kantong-kontong kebudayaan --- semacam komunitas sastra.
            Atas dasar keinginan mengakomodir kreativitas mahasiswa, maka beberapa mahasiswa di kampus Universitas Batanghari terkhusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, semester IV dan VI pada 8 Maret 2011 yang selanjutnya menandai sebuah gerakan sastra kampus di Universitas Batanghari, bersepakat mendirikan komunitas yang diberinama “Komunitas Sastra Universitas Batanghari” yang selanjutnya disingkat menjadi KOMSAS UNBARI.


MOTTO          :Merasa bisa belum bisa diartikan benar-benar bisa.

VISI                :Mewujudkan mahasiswa yang tangguh dan berorientasi karya kreatif dan inovatif

MISI        :

1.      Meningkatkan kualita mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang potensial
.
2    Meningkatkan intensitas dan kualitas berkarya sastra yang aplikatif keilmuan.

3    Meningkatkan jejaring susastra di kalangan generasi muda dan media.

4    Meningkatkan pemanfaatan karya-karya sastra yang
kreatif dan inovatif secara berkelanjutan dalam mendukung program pencerdasan bangsa dan pembangunan kebudayaan.

5 Meningkatkan peran mahasiswa dalam pembangunan  dan pengembangan kebudayaan daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.



                                                   KOMSAS UNBARI 17 MARET 2011








Rabu, 16 Maret 2011















SEKILAS MENGENAI PEMBINA KOMSAS UNBARI
 Drs EDDY MULYADI

Lahir di Jambi. Alumnus S 1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi, 1992. Puisi-puisinya termuat di beberapa antologi puisi bersama penyair se-Sumatera, Jawa dan Bali, serta Jambi sendiri.Sedangkan antologi puisi tunggalnya antara lain : Hidup (1991), Kau Lahir (1992), Perempuanku (1992), Gaung (1994), serta Soco (2001). Selain senantiasa berpameran seni rupa se-Sumatera serta di Galeri Nasional Jakarta pada pameran seni rupa seniman kelahiran dan keturunan Sumatera Barat. Memperkuat pergelaran dan festival teater di Jambi, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. Beberapa kali menyutradara pementasan terater, di antaranya Malam Pengantin di Bukit Kera (Montinggo Busye), Pakaian dan Kepalsuan, Bubrah (EM Yogiswara), Dari Sunyi ke Sunyi (EM Yogiswara), Asilban (Khalil Gibran), Si Buta (Khalil Gibran), dan banyak lagi. Pendiri Teater Art in Revolt (AiR) Jambi yang mengasuh Sanggar Sastra Siswa di SMA 3 Jambi, SMA Titian Teras, dan SMA Xaverius I, pernah diundang untuk membacakan sejumlah puisi di Malaka-Malaysia, serta Singapore Art Festival di Singapore. Saat ini dipercaya menjadi salah seorang redaktur di Harian Pagi Jambi Ekspres (Jawa Pos Group).
selayang pandang komsas unbari jambi ( komunitas sastra universitas batanghari jambi )


kbs unbari didirikan pada tanggal : 08 Maret 2011
yang beranggotakan sbyk krang lebih 11 orang.
yang dibawah bimbingan :  " Drs. Pak Eddy Mulyadi. "
dia seorang dosen dibidang sastra di universitas batanghari jambi




sekian perkenalan selayang pandang tentang komunitas bintang sastra universitas batanghari jambi ( KOMSAS Unbari )


                                                                                          KOMSAS UNBARI jambi 16 maret 2011