JALAN TOL

lalu lalang

mengejang

lampu lampu

membungkam menerkam

dan mencekam

pohonpohon

bersorak sorai

melambai lambai

mengucap sallam pada

batu batu kecil

trotoar bekas luka dan dara

menukik badan

mengagetkan roma yang tertidur

ada sela sela pemandangan ganjil

di antara ramai raksasa besi

yang melintasnya

dag dig dug

ku tebak

begitu sunyi alir mu

SAMPAH

hampir di setiap gang mengaliri

sungai dari hulu hingga ke hilir

beramai ramai

saling bertanding di derasnya arus

ada yang mencoba terbang tterhempas angin

ada juga yang menjadi rumah singga

juga menjadi lahan pangan

wajar saja sayang

kalau sakit ini tak kunjung sembuh

tiap sudut banyak rumah rumah

penebar virus

jentik melenting

lalat berkembang biak

jujur sayang

ini bukan tempat kita

dan liatlah sayang

pada petinggi itu

sibuk memeriksa kebun kebunnya

dan lahan pangannya sedang aku dan kamu

tak di lirik meski sedikit

dan pertanyaannya

sampai kapan begini sayang?

INILAH JAWABAN DARI TUHAN

inilah jawaban dari semua pertanyaan

kapan kan tiba masa kebahagiaan

dan inilah jawaban dari Tuhan

tiba sorang pahlawan

inilah jawaban dari pertanyaan

kapan kan hati kita merasakan ketentraman

dan inilah jawaban dari Tuhan

tiba gatot kaca permulaan

pembawa kabar gembira itu

ini jawaban dari pertanyaan

telah ditiup sangkakala

tanda perdamaian kan di mulai

talagi

menjadi hantu blau

hantu pirau

kini inilah jawaban dari tuhan

langit bumi bersujud

pada Arjuna satu ini

kau jaban dari tuhan

benarkah itu?