SELAMAT DATANG DI BLOG KOMUNITAS SASTRA UNIVERSITAS BATANGHARI PENILAIAN ANDA ADALAH HARAPAN BAGI KAMI
Alamat : jln.slamed riyadi universitas batanghari Broni jambi. contac verson telf/fax:085381706662, email:Kbs_ub@yahoo.co.id, kode post:36122
Senin, 25 April 2011
Senin, 18 April 2011
Minggu, 03 April 2011
Wanita dan aku
Hari ini riki mulai masuk kuliah, riki bersama teman dari kampung nya pergi kekampus,tapi sayangnya mereka tidak satu fakultas,riki mengambil fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,sedangkan teman nya mengambil fakultas hukum dan ekonomi.
Riki tingal dijambi sendirian, dia ngekos di kosan sebelah kampusnya, karena orang tuanya berada di sarolangun.
Selama 2 bulan riki tidak mempunyai teman, karena dia merasa sangat terasingi didalam kelasnya.
“hai,aku riki” riki memperkenalkan dirinya
“hai, aku eka”
“aku yuli”
“aku ayu”
Dan “aku pakum”
“apa aku boleh gabung bersama kalian?”
“ya,tentu saja boleh ki”
Riki pun bersahabat dengan mereka,kemana – mana bersama,ada masalah pun mereka selesaikan bersama,mereka sudah seperti keluarga.
Nggak terasa mereka sudah memasuki semester 2 ( dua ), mereka tetap selalu bersama-sama,mereka sangat akrab.
Selain riki kuliah riki pun juga mengikuti olahraga tekwondo, dari dia SMP sampai sekarang dia mengikuti olahraga tekwondo, dia juga pernah mengikuti jurnas dan memenangi juara 3.
Esoknya riki pergi kerumah adik sepupunya yang bernama novi,
Sampaia dirumah novi riki dikenalkan dengan temannya.
“bg,kenali ini riza teman novi”
“riki”
“riza”mereka berkenalan..
Riki dan riza saling bercerita dan tiba-tiba novi ngasih nomor handphone riza, karena riki merasa sepi dan riki pun mulai sms riza mereka saling bercerita dan saling bertukar fikiran, karena riki sudah merasa sangat nyaman dengan riza riki mulai merasa kalau dia menyukai riza,dengan keberanian dia mengutarakan isi hatinya kepada riza, dan alhasil riza menerima cintanya.
Esoknya riki kekampus dengan sangat gembira,
“hei ki, kenapa dari tadi senyum – senyum terus sich?”tanya eka
“hah, nggak ada apa – apa ka”
“ah, kamu bohong kan ki,kalau nggak ada apa-apa kenapa senyum-senyum gitu?” tanya yuli
“iya- iya aku ngaku, aku baru jadian”riki menjawab dengan senangnya
“hah, dengan siapa ki,?” eka dan yuli kaget
“jangan kaget gitu dong, dengan riza kuliah di stikes”
“kok bisa?kenal dimana ki”
“bisa dong, dari adik sepupu ku”
“pantesan senyum-senyum sendiri ternyata ada yang lagi jatuh cinta nih”
Riki tersenyum malu dengan teman-temannya.
Beberapa hari riki sangat bersemangat kuliah karena dia merasa dirinya sangat beruntung dia sudah mempunyai teman-teman yang selalu kompak,dia mempunyai pacar, ya walau pun riki belum pernah merasakan sedikitpun perhatian dari riza untuknya.
Delapan bulan sudah riki berpacaran dengan riza, tapi riki masih belum juga merasakan perhatian, dan kasih sayang dari seorang pacar, disaat riki membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari riza tapi riza tidak sedikitpun perhatian, malah riki yang selalu memberi perhatian dan kasih sayang kepada riza.
“za, hari ini riki latihan tekwondo” ujar riki kepada riza
“oh, hari ini riki latihan tekwondo, ya sudah riki latihan saja”jawab riza
“riza ikut ya, lihat riki latihan”pinta riki
“riza nggak mau ikut, ntar yang ada disana riza bengong sendirian, riki latihan sendiri saja”
“ya sudah kalau riza nggak mau ikut, padahal riki pengen sekali riza ikut”
Kesekian kalinya Riki kecewa dengan riza, sebagai pacar riki juga ingin ditemani pacarnya pergi latihan atau pun yang lainnya.
Delapan bulan dia dan riza menjalani hubungan pacaran putus nyambung yang sering mereka alami, riki sudah merasa sangat tidak kuat lagi dengan sikap riza yang tiba-tiba lleh ngajak riki putus lagi, riki merasa dirinya sangat di permainkan oleh riza, padahal dia sangat menyayangi riza.
Riki sudah memasuki semester 3 ( tiga ) dia menjalani hidupnya seperti biasanya, menjadi anak kosan, dan anak kuliahan seperti biasanya, walau pun riki sudah tidak mempunyai pacar tapi riki masih mempunyai teman-teman yang sangat menyayanginya.
2 bulan pun berlalu riki sudah terbiasa dalam kesendiriannya..
Tiba-tiba ketika riki sedang makan pempek bersama adik sepupunya novi,tiba-tiba ada yang menghubungi riki,dia mengajak riki berkenalan, mereka akhirnya berkenalan, riki merasa kehadiran putri sangat berarti yang tiba-tiba menghubunginya, didalam kesendiriannnya dia merasa putri bisa menggantikan riza dalam kehidupannya.
Esoknya riki masih berkomunikasi dengan putri, riki mengajak putri bertemu,
“put,hari ini putri kuliah nggak?” tanya riki dengan putri melalui sms
“hari ini putri libur kuliah ki,ada apa ki?”
“riki pengen bertemu dengan putri,riki ingin melihat putri secara langsung”
“pagi ini putri mau ke bank mandiri ki, kalau riki mau kita bertemu disana saja,gimana?”
“oke dech put,nanti riki nyusul putri ke bank”
Akhirnya mereka bertemu di bank mandiri, mereka saling malu-malu, disaat itu riki selalu memperhatikan putri, selama beberapa menit mereka berdiaman.
“ki, kok diam?”tanya putri
“putri nya saja juga diam”
“hehe, riki nggak sholat jum’at y?”
“sholat dong put,”
“putri sudah selesai ki”
“riki pulang duluan ya put,mau sholat jum’at dulu put”
“iya ki, putri juga mau pulang, hati-hati di jalan ya ki,”
“iya put,putri juga hati-hati dijalan”
Mereka sama-sama pulang,riki pulang dengan wajah sangat senang, riki merasakan mulai menyukai putri, karenan putri orangnya sangat perhatian kepadanya.
Riki selalu SMSan dan telfon-telfonan dengan putri riki sudah merasa kalau dia semakin menyukai putri.
Sepulang kuliah riki memberanikan diri menelfon putri mengutarakan semua isi hatinya,
“putri, maaf sebelumnya, selama beberapa hari ini ki merasa sangat nyaman dengan putri,”
“maksud riki apa ki?”tanya putri bingung
“riki sayang dengan putri, dan riki ingin putri jadi pacar riki, apa putri mau jadi pacar riki?”
“putri juga merasakan hal yang sama ki,”
“trus gimana put, apa putri mau jadi pacar riki untuk hari ini, esok dan selamanya?”
“ya, kita jalani saja dulu sampai mana akhirnya ki,”
“alhamdulillah, makasih ya putri”
“iya riki sama-sama”
Mereka pun akhirnya pacaran, kemana-mana selalu bersama, hampir setiap hari mereka bertemu, ribut-ribut kecil itu nggak ada masalah dalam percintaan.
Riki mengenali putri dengan teman-temannya dan begitu juga sebaliknya putri pun juga mengenali riki dengan teman-temannya. Karena riki dan putri sama-sama mempunyai sifat cemburu, dengan itu mereka saling mengenali teman-temannya.
3 bulan mereka telah menjalani hubungan mereka, selama 3 bulan riki dan putri selalu bersama-sama, putri sangat menyayangi riki, putri juga berharap kalau rikilah yang bakal menjadi pacar terakhirnya.
Riki merasa sangat senang mempunyai pacar seperti putri, karena putri selalu ada menemaninya, disaat riki latihan tekwondo putri pun selalu menemani riki latihan tekwondo, disaat riki sakit putri juga selalu ada menemaninya memberi obat,dan memberi perhatian yang penuh dengan riki.
Pada malam minggu riki mengajak putri kerumah temannya karena temannya mengadakan acara syukuran adiknya.
“put, nanti malam kita pergi ke rumah pakum y?”
“emangnya ada acara apa dirumah pakum ki?”
“syukuran adiknya.”
“iya deh nanti malam kita pergi kesana”
Mereka pun pergi kerumah pakum,disana riki bertemu dengan teman-temannya, mereka bercanda gurau bersama, yang tadinya putri tidak begitu akrab dengan teman-teman riki malam ini putri sangat akrab, putri pun bercanda gurau bersama teman-teman riki, malam ini putri sangat senang karena dia bisa sangat dekat dengan teman-teman riki, putri berharap bisa selamanya seperti ini.
Jambi 31 maret 2011 KS UNBARI Riky irwansyah infokom 2 ( R.I infokom 2 )
Hari ini riki mulai masuk kuliah, riki bersama teman dari kampung nya pergi kekampus,tapi sayangnya mereka tidak satu fakultas,riki mengambil fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,sedangkan teman nya mengambil fakultas hukum dan ekonomi.
Riki tingal dijambi sendirian, dia ngekos di kosan sebelah kampusnya, karena orang tuanya berada di sarolangun.
Selama 2 bulan riki tidak mempunyai teman, karena dia merasa sangat terasingi didalam kelasnya.
“hai,aku riki” riki memperkenalkan dirinya
“hai, aku eka”
“aku yuli”
“aku ayu”
Dan “aku pakum”
“apa aku boleh gabung bersama kalian?”
“ya,tentu saja boleh ki”
Riki pun bersahabat dengan mereka,kemana – mana bersama,ada masalah pun mereka selesaikan bersama,mereka sudah seperti keluarga.
Nggak terasa mereka sudah memasuki semester 2 ( dua ), mereka tetap selalu bersama-sama,mereka sangat akrab.
Selain riki kuliah riki pun juga mengikuti olahraga tekwondo, dari dia SMP sampai sekarang dia mengikuti olahraga tekwondo, dia juga pernah mengikuti jurnas dan memenangi juara 3.
Esoknya riki pergi kerumah adik sepupunya yang bernama novi,
Sampaia dirumah novi riki dikenalkan dengan temannya.
“bg,kenali ini riza teman novi”
“riki”
“riza”mereka berkenalan..
Riki dan riza saling bercerita dan tiba-tiba novi ngasih nomor handphone riza, karena riki merasa sepi dan riki pun mulai sms riza mereka saling bercerita dan saling bertukar fikiran, karena riki sudah merasa sangat nyaman dengan riza riki mulai merasa kalau dia menyukai riza,dengan keberanian dia mengutarakan isi hatinya kepada riza, dan alhasil riza menerima cintanya.
Esoknya riki kekampus dengan sangat gembira,
“hei ki, kenapa dari tadi senyum – senyum terus sich?”tanya eka
“hah, nggak ada apa – apa ka”
“ah, kamu bohong kan ki,kalau nggak ada apa-apa kenapa senyum-senyum gitu?” tanya yuli
“iya- iya aku ngaku, aku baru jadian”riki menjawab dengan senangnya
“hah, dengan siapa ki,?” eka dan yuli kaget
“jangan kaget gitu dong, dengan riza kuliah di stikes”
“kok bisa?kenal dimana ki”
“bisa dong, dari adik sepupu ku”
“pantesan senyum-senyum sendiri ternyata ada yang lagi jatuh cinta nih”
Riki tersenyum malu dengan teman-temannya.
Beberapa hari riki sangat bersemangat kuliah karena dia merasa dirinya sangat beruntung dia sudah mempunyai teman-teman yang selalu kompak,dia mempunyai pacar, ya walau pun riki belum pernah merasakan sedikitpun perhatian dari riza untuknya.
Delapan bulan sudah riki berpacaran dengan riza, tapi riki masih belum juga merasakan perhatian, dan kasih sayang dari seorang pacar, disaat riki membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari riza tapi riza tidak sedikitpun perhatian, malah riki yang selalu memberi perhatian dan kasih sayang kepada riza.
“za, hari ini riki latihan tekwondo” ujar riki kepada riza
“oh, hari ini riki latihan tekwondo, ya sudah riki latihan saja”jawab riza
“riza ikut ya, lihat riki latihan”pinta riki
“riza nggak mau ikut, ntar yang ada disana riza bengong sendirian, riki latihan sendiri saja”
“ya sudah kalau riza nggak mau ikut, padahal riki pengen sekali riza ikut”
Kesekian kalinya Riki kecewa dengan riza, sebagai pacar riki juga ingin ditemani pacarnya pergi latihan atau pun yang lainnya.
Delapan bulan dia dan riza menjalani hubungan pacaran putus nyambung yang sering mereka alami, riki sudah merasa sangat tidak kuat lagi dengan sikap riza yang tiba-tiba lleh ngajak riki putus lagi, riki merasa dirinya sangat di permainkan oleh riza, padahal dia sangat menyayangi riza.
Riki sudah memasuki semester 3 ( tiga ) dia menjalani hidupnya seperti biasanya, menjadi anak kosan, dan anak kuliahan seperti biasanya, walau pun riki sudah tidak mempunyai pacar tapi riki masih mempunyai teman-teman yang sangat menyayanginya.
2 bulan pun berlalu riki sudah terbiasa dalam kesendiriannya..
Tiba-tiba ketika riki sedang makan pempek bersama adik sepupunya novi,tiba-tiba ada yang menghubungi riki,dia mengajak riki berkenalan, mereka akhirnya berkenalan, riki merasa kehadiran putri sangat berarti yang tiba-tiba menghubunginya, didalam kesendiriannnya dia merasa putri bisa menggantikan riza dalam kehidupannya.
Esoknya riki masih berkomunikasi dengan putri, riki mengajak putri bertemu,
“put,hari ini putri kuliah nggak?” tanya riki dengan putri melalui sms
“hari ini putri libur kuliah ki,ada apa ki?”
“riki pengen bertemu dengan putri,riki ingin melihat putri secara langsung”
“pagi ini putri mau ke bank mandiri ki, kalau riki mau kita bertemu disana saja,gimana?”
“oke dech put,nanti riki nyusul putri ke bank”
Akhirnya mereka bertemu di bank mandiri, mereka saling malu-malu, disaat itu riki selalu memperhatikan putri, selama beberapa menit mereka berdiaman.
“ki, kok diam?”tanya putri
“putri nya saja juga diam”
“hehe, riki nggak sholat jum’at y?”
“sholat dong put,”
“putri sudah selesai ki”
“riki pulang duluan ya put,mau sholat jum’at dulu put”
“iya ki, putri juga mau pulang, hati-hati di jalan ya ki,”
“iya put,putri juga hati-hati dijalan”
Mereka sama-sama pulang,riki pulang dengan wajah sangat senang, riki merasakan mulai menyukai putri, karenan putri orangnya sangat perhatian kepadanya.
Riki selalu SMSan dan telfon-telfonan dengan putri riki sudah merasa kalau dia semakin menyukai putri.
Sepulang kuliah riki memberanikan diri menelfon putri mengutarakan semua isi hatinya,
“putri, maaf sebelumnya, selama beberapa hari ini ki merasa sangat nyaman dengan putri,”
“maksud riki apa ki?”tanya putri bingung
“riki sayang dengan putri, dan riki ingin putri jadi pacar riki, apa putri mau jadi pacar riki?”
“putri juga merasakan hal yang sama ki,”
“trus gimana put, apa putri mau jadi pacar riki untuk hari ini, esok dan selamanya?”
“ya, kita jalani saja dulu sampai mana akhirnya ki,”
“alhamdulillah, makasih ya putri”
“iya riki sama-sama”
Mereka pun akhirnya pacaran, kemana-mana selalu bersama, hampir setiap hari mereka bertemu, ribut-ribut kecil itu nggak ada masalah dalam percintaan.
Riki mengenali putri dengan teman-temannya dan begitu juga sebaliknya putri pun juga mengenali riki dengan teman-temannya. Karena riki dan putri sama-sama mempunyai sifat cemburu, dengan itu mereka saling mengenali teman-temannya.
3 bulan mereka telah menjalani hubungan mereka, selama 3 bulan riki dan putri selalu bersama-sama, putri sangat menyayangi riki, putri juga berharap kalau rikilah yang bakal menjadi pacar terakhirnya.
Riki merasa sangat senang mempunyai pacar seperti putri, karena putri selalu ada menemaninya, disaat riki latihan tekwondo putri pun selalu menemani riki latihan tekwondo, disaat riki sakit putri juga selalu ada menemaninya memberi obat,dan memberi perhatian yang penuh dengan riki.
Pada malam minggu riki mengajak putri kerumah temannya karena temannya mengadakan acara syukuran adiknya.
“put, nanti malam kita pergi ke rumah pakum y?”
“emangnya ada acara apa dirumah pakum ki?”
“syukuran adiknya.”
“iya deh nanti malam kita pergi kesana”
Mereka pun pergi kerumah pakum,disana riki bertemu dengan teman-temannya, mereka bercanda gurau bersama, yang tadinya putri tidak begitu akrab dengan teman-teman riki malam ini putri sangat akrab, putri pun bercanda gurau bersama teman-teman riki, malam ini putri sangat senang karena dia bisa sangat dekat dengan teman-teman riki, putri berharap bisa selamanya seperti ini.
Jambi 31 maret 2011 KS UNBARI Riky irwansyah infokom 2 ( R.I infokom 2 )
Wanita dan aku
Hari ini riki mulai masuk kuliah, riki bersama teman dari kampung nya pergi kekampus,tapi sayangnya mereka tidak satu fakultas,riki mengambil fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,sedangkan teman nya mengambil fakultas hukum dan ekonomi.
Riki tingal dijambi sendirian, dia ngekos di kosan sebelah kampusnya, karena orang tuanya berada di sarolangun.
Selama 2 bulan riki tidak mempunyai teman, karena dia merasa sangat terasingi didalam kelasnya.
“hai,aku riki” riki memperkenalkan dirinya
“hai, aku eka”
“aku yuli”
“aku ayu”
Dan “aku pakum”
“apa aku boleh gabung bersama kalian?”
“ya,tentu saja boleh ki”
Riki pun bersahabat dengan mereka,kemana – mana bersama,ada masalah pun mereka selesaikan bersama,mereka sudah seperti keluarga.
Nggak terasa mereka sudah memasuki semester 2 ( dua ), mereka tetap selalu bersama-sama,mereka sangat akrab.
Selain riki kuliah riki pun juga mengikuti olahraga tekwondo, dari dia SMP sampai sekarang dia mengikuti olahraga tekwondo, dia juga pernah mengikuti jurnas dan memenangi juara 3.
Esoknya riki pergi kerumah adik sepupunya yang bernama novi,
Sampaia dirumah novi riki dikenalkan dengan temannya.
“bg,kenali ini riza teman novi”
“riki”
“riza”mereka berkenalan..
Riki dan riza saling bercerita dan tiba-tiba novi ngasih nomor handphone riza, karena riki merasa sepi dan riki pun mulai sms riza mereka saling bercerita dan saling bertukar fikiran, karena riki sudah merasa sangat nyaman dengan riza riki mulai merasa kalau dia menyukai riza,dengan keberanian dia mengutarakan isi hatinya kepada riza, dan alhasil riza menerima cintanya.
Esoknya riki kekampus dengan sangat gembira,
“hei ki, kenapa dari tadi senyum – senyum terus sich?”tanya eka
“hah, nggak ada apa – apa ka”
“ah, kamu bohong kan ki,kalau nggak ada apa-apa kenapa senyum-senyum gitu?” tanya yuli
“iya- iya aku ngaku, aku baru jadian”riki menjawab dengan senangnya
“hah, dengan siapa ki,?” eka dan yuli kaget
“jangan kaget gitu dong, dengan riza kuliah di stikes”
“kok bisa?kenal dimana ki”
“bisa dong, dari adik sepupu ku”
“pantesan senyum-senyum sendiri ternyata ada yang lagi jatuh cinta nih”
Riki tersenyum malu dengan teman-temannya.
Beberapa hari riki sangat bersemangat kuliah karena dia merasa dirinya sangat beruntung dia sudah mempunyai teman-teman yang selalu kompak,dia mempunyai pacar, ya walau pun riki belum pernah merasakan sedikitpun perhatian dari riza untuknya.
Delapan bulan sudah riki berpacaran dengan riza, tapi riki masih belum juga merasakan perhatian, dan kasih sayang dari seorang pacar, disaat riki membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari riza tapi riza tidak sedikitpun perhatian, malah riki yang selalu memberi perhatian dan kasih sayang kepada riza.
“za, hari ini riki latihan tekwondo” ujar riki kepada riza
“oh, hari ini riki latihan tekwondo, ya sudah riki latihan saja”jawab riza
“riza ikut ya, lihat riki latihan”pinta riki
“riza nggak mau ikut, ntar yang ada disana riza bengong sendirian, riki latihan sendiri saja”
“ya sudah kalau riza nggak mau ikut, padahal riki pengen sekali riza ikut”
Kesekian kalinya Riki kecewa dengan riza, sebagai pacar riki juga ingin ditemani pacarnya pergi latihan atau pun yang lainnya.
Delapan bulan dia dan riza menjalani hubungan pacaran putus nyambung yang sering mereka alami, riki sudah merasa sangat tidak kuat lagi dengan sikap riza yang tiba-tiba lleh ngajak riki putus lagi, riki merasa dirinya sangat di permainkan oleh riza, padahal dia sangat menyayangi riza.
Riki sudah memasuki semester 3 ( tiga ) dia menjalani hidupnya seperti biasanya, menjadi anak kosan, dan anak kuliahan seperti biasanya, walau pun riki sudah tidak mempunyai pacar tapi riki masih mempunyai teman-teman yang sangat menyayanginya.
2 bulan pun berlalu riki sudah terbiasa dalam kesendiriannya..
Tiba-tiba ketika riki sedang makan pempek bersama adik sepupunya novi,tiba-tiba ada yang menghubungi riki,dia mengajak riki berkenalan, mereka akhirnya berkenalan, riki merasa kehadiran putri sangat berarti yang tiba-tiba menghubunginya, didalam kesendiriannnya dia merasa putri bisa menggantikan riza dalam kehidupannya.
Esoknya riki masih berkomunikasi dengan putri, riki mengajak putri bertemu,
“put,hari ini putri kuliah nggak?” tanya riki dengan putri melalui sms
“hari ini putri libur kuliah ki,ada apa ki?”
“riki pengen bertemu dengan putri,riki ingin melihat putri secara langsung”
“pagi ini putri mau ke bank mandiri ki, kalau riki mau kita bertemu disana saja,gimana?”
“oke dech put,nanti riki nyusul putri ke bank”
Akhirnya mereka bertemu di bank mandiri, mereka saling malu-malu, disaat itu riki selalu memperhatikan putri, selama beberapa menit mereka berdiaman.
“ki, kok diam?”tanya putri
“putri nya saja juga diam”
“hehe, riki nggak sholat jum’at y?”
“sholat dong put,”
“putri sudah selesai ki”
“riki pulang duluan ya put,mau sholat jum’at dulu put”
“iya ki, putri juga mau pulang, hati-hati di jalan ya ki,”
“iya put,putri juga hati-hati dijalan”
Mereka sama-sama pulang,riki pulang dengan wajah sangat senang, riki merasakan mulai menyukai putri, karenan putri orangnya sangat perhatian kepadanya.
Riki selalu SMSan dan telfon-telfonan dengan putri riki sudah merasa kalau dia semakin menyukai putri.
Sepulang kuliah riki memberanikan diri menelfon putri mengutarakan semua isi hatinya,
“putri, maaf sebelumnya, selama beberapa hari ini ki merasa sangat nyaman dengan putri,”
“maksud riki apa ki?”tanya putri bingung
“riki sayang dengan putri, dan riki ingin putri jadi pacar riki, apa putri mau jadi pacar riki?”
“putri juga merasakan hal yang sama ki,”
“trus gimana put, apa putri mau jadi pacar riki untuk hari ini, esok dan selamanya?”
“ya, kita jalani saja dulu sampai mana akhirnya ki,”
“alhamdulillah, makasih ya putri”
“iya riki sama-sama”
Mereka pun akhirnya pacaran, kemana-mana selalu bersama, hampir setiap hari mereka bertemu, ribut-ribut kecil itu nggak ada masalah dalam percintaan.
Riki mengenali putri dengan teman-temannya dan begitu juga sebaliknya putri pun juga mengenali riki dengan teman-temannya. Karena riki dan putri sama-sama mempunyai sifat cemburu, dengan itu mereka saling mengenali teman-temannya.
3 bulan mereka telah menjalani hubungan mereka, selama 3 bulan riki dan putri selalu bersama-sama, putri sangat menyayangi riki, putri juga berharap kalau rikilah yang bakal menjadi pacar terakhirnya.
Riki merasa sangat senang mempunyai pacar seperti putri, karena putri selalu ada menemaninya, disaat riki latihan tekwondo putri pun selalu menemani riki latihan tekwondo, disaat riki sakit putri juga selalu ada menemaninya memberi obat,dan memberi perhatian yang penuh dengan riki.
Pada malam minggu riki mengajak putri kerumah temannya karena temannya mengadakan acara syukuran adiknya.
“put, nanti malam kita pergi ke rumah pakum y?”
“emangnya ada acara apa dirumah pakum ki?”
“syukuran adiknya.”
“iya deh nanti malam kita pergi kesana”
Mereka pun pergi kerumah pakum,disana riki bertemu dengan teman-temannya, mereka bercanda gurau bersama, yang tadinya putri tidak begitu akrab dengan teman-teman riki malam ini putri sangat akrab, putri pun bercanda gurau bersama teman-teman riki, malam ini putri sangat senang karena dia bisa sangat dekat dengan teman-teman riki, putri berharap bisa selamanya seperti ini.
Jambi 31 maret 2011 KS UNBARI Riky irwansyah infokom 2 ( R.I infokom 2 )
Hari ini riki mulai masuk kuliah, riki bersama teman dari kampung nya pergi kekampus,tapi sayangnya mereka tidak satu fakultas,riki mengambil fakultas keguruan dan ilmu pendidikan,sedangkan teman nya mengambil fakultas hukum dan ekonomi.
Riki tingal dijambi sendirian, dia ngekos di kosan sebelah kampusnya, karena orang tuanya berada di sarolangun.
Selama 2 bulan riki tidak mempunyai teman, karena dia merasa sangat terasingi didalam kelasnya.
“hai,aku riki” riki memperkenalkan dirinya
“hai, aku eka”
“aku yuli”
“aku ayu”
Dan “aku pakum”
“apa aku boleh gabung bersama kalian?”
“ya,tentu saja boleh ki”
Riki pun bersahabat dengan mereka,kemana – mana bersama,ada masalah pun mereka selesaikan bersama,mereka sudah seperti keluarga.
Nggak terasa mereka sudah memasuki semester 2 ( dua ), mereka tetap selalu bersama-sama,mereka sangat akrab.
Selain riki kuliah riki pun juga mengikuti olahraga tekwondo, dari dia SMP sampai sekarang dia mengikuti olahraga tekwondo, dia juga pernah mengikuti jurnas dan memenangi juara 3.
Esoknya riki pergi kerumah adik sepupunya yang bernama novi,
Sampaia dirumah novi riki dikenalkan dengan temannya.
“bg,kenali ini riza teman novi”
“riki”
“riza”mereka berkenalan..
Riki dan riza saling bercerita dan tiba-tiba novi ngasih nomor handphone riza, karena riki merasa sepi dan riki pun mulai sms riza mereka saling bercerita dan saling bertukar fikiran, karena riki sudah merasa sangat nyaman dengan riza riki mulai merasa kalau dia menyukai riza,dengan keberanian dia mengutarakan isi hatinya kepada riza, dan alhasil riza menerima cintanya.
Esoknya riki kekampus dengan sangat gembira,
“hei ki, kenapa dari tadi senyum – senyum terus sich?”tanya eka
“hah, nggak ada apa – apa ka”
“ah, kamu bohong kan ki,kalau nggak ada apa-apa kenapa senyum-senyum gitu?” tanya yuli
“iya- iya aku ngaku, aku baru jadian”riki menjawab dengan senangnya
“hah, dengan siapa ki,?” eka dan yuli kaget
“jangan kaget gitu dong, dengan riza kuliah di stikes”
“kok bisa?kenal dimana ki”
“bisa dong, dari adik sepupu ku”
“pantesan senyum-senyum sendiri ternyata ada yang lagi jatuh cinta nih”
Riki tersenyum malu dengan teman-temannya.
Beberapa hari riki sangat bersemangat kuliah karena dia merasa dirinya sangat beruntung dia sudah mempunyai teman-teman yang selalu kompak,dia mempunyai pacar, ya walau pun riki belum pernah merasakan sedikitpun perhatian dari riza untuknya.
Delapan bulan sudah riki berpacaran dengan riza, tapi riki masih belum juga merasakan perhatian, dan kasih sayang dari seorang pacar, disaat riki membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari riza tapi riza tidak sedikitpun perhatian, malah riki yang selalu memberi perhatian dan kasih sayang kepada riza.
“za, hari ini riki latihan tekwondo” ujar riki kepada riza
“oh, hari ini riki latihan tekwondo, ya sudah riki latihan saja”jawab riza
“riza ikut ya, lihat riki latihan”pinta riki
“riza nggak mau ikut, ntar yang ada disana riza bengong sendirian, riki latihan sendiri saja”
“ya sudah kalau riza nggak mau ikut, padahal riki pengen sekali riza ikut”
Kesekian kalinya Riki kecewa dengan riza, sebagai pacar riki juga ingin ditemani pacarnya pergi latihan atau pun yang lainnya.
Delapan bulan dia dan riza menjalani hubungan pacaran putus nyambung yang sering mereka alami, riki sudah merasa sangat tidak kuat lagi dengan sikap riza yang tiba-tiba lleh ngajak riki putus lagi, riki merasa dirinya sangat di permainkan oleh riza, padahal dia sangat menyayangi riza.
Riki sudah memasuki semester 3 ( tiga ) dia menjalani hidupnya seperti biasanya, menjadi anak kosan, dan anak kuliahan seperti biasanya, walau pun riki sudah tidak mempunyai pacar tapi riki masih mempunyai teman-teman yang sangat menyayanginya.
2 bulan pun berlalu riki sudah terbiasa dalam kesendiriannya..
Tiba-tiba ketika riki sedang makan pempek bersama adik sepupunya novi,tiba-tiba ada yang menghubungi riki,dia mengajak riki berkenalan, mereka akhirnya berkenalan, riki merasa kehadiran putri sangat berarti yang tiba-tiba menghubunginya, didalam kesendiriannnya dia merasa putri bisa menggantikan riza dalam kehidupannya.
Esoknya riki masih berkomunikasi dengan putri, riki mengajak putri bertemu,
“put,hari ini putri kuliah nggak?” tanya riki dengan putri melalui sms
“hari ini putri libur kuliah ki,ada apa ki?”
“riki pengen bertemu dengan putri,riki ingin melihat putri secara langsung”
“pagi ini putri mau ke bank mandiri ki, kalau riki mau kita bertemu disana saja,gimana?”
“oke dech put,nanti riki nyusul putri ke bank”
Akhirnya mereka bertemu di bank mandiri, mereka saling malu-malu, disaat itu riki selalu memperhatikan putri, selama beberapa menit mereka berdiaman.
“ki, kok diam?”tanya putri
“putri nya saja juga diam”
“hehe, riki nggak sholat jum’at y?”
“sholat dong put,”
“putri sudah selesai ki”
“riki pulang duluan ya put,mau sholat jum’at dulu put”
“iya ki, putri juga mau pulang, hati-hati di jalan ya ki,”
“iya put,putri juga hati-hati dijalan”
Mereka sama-sama pulang,riki pulang dengan wajah sangat senang, riki merasakan mulai menyukai putri, karenan putri orangnya sangat perhatian kepadanya.
Riki selalu SMSan dan telfon-telfonan dengan putri riki sudah merasa kalau dia semakin menyukai putri.
Sepulang kuliah riki memberanikan diri menelfon putri mengutarakan semua isi hatinya,
“putri, maaf sebelumnya, selama beberapa hari ini ki merasa sangat nyaman dengan putri,”
“maksud riki apa ki?”tanya putri bingung
“riki sayang dengan putri, dan riki ingin putri jadi pacar riki, apa putri mau jadi pacar riki?”
“putri juga merasakan hal yang sama ki,”
“trus gimana put, apa putri mau jadi pacar riki untuk hari ini, esok dan selamanya?”
“ya, kita jalani saja dulu sampai mana akhirnya ki,”
“alhamdulillah, makasih ya putri”
“iya riki sama-sama”
Mereka pun akhirnya pacaran, kemana-mana selalu bersama, hampir setiap hari mereka bertemu, ribut-ribut kecil itu nggak ada masalah dalam percintaan.
Riki mengenali putri dengan teman-temannya dan begitu juga sebaliknya putri pun juga mengenali riki dengan teman-temannya. Karena riki dan putri sama-sama mempunyai sifat cemburu, dengan itu mereka saling mengenali teman-temannya.
3 bulan mereka telah menjalani hubungan mereka, selama 3 bulan riki dan putri selalu bersama-sama, putri sangat menyayangi riki, putri juga berharap kalau rikilah yang bakal menjadi pacar terakhirnya.
Riki merasa sangat senang mempunyai pacar seperti putri, karena putri selalu ada menemaninya, disaat riki latihan tekwondo putri pun selalu menemani riki latihan tekwondo, disaat riki sakit putri juga selalu ada menemaninya memberi obat,dan memberi perhatian yang penuh dengan riki.
Pada malam minggu riki mengajak putri kerumah temannya karena temannya mengadakan acara syukuran adiknya.
“put, nanti malam kita pergi ke rumah pakum y?”
“emangnya ada acara apa dirumah pakum ki?”
“syukuran adiknya.”
“iya deh nanti malam kita pergi kesana”
Mereka pun pergi kerumah pakum,disana riki bertemu dengan teman-temannya, mereka bercanda gurau bersama, yang tadinya putri tidak begitu akrab dengan teman-teman riki malam ini putri sangat akrab, putri pun bercanda gurau bersama teman-teman riki, malam ini putri sangat senang karena dia bisa sangat dekat dengan teman-teman riki, putri berharap bisa selamanya seperti ini.
Jambi 31 maret 2011 KS UNBARI Riky irwansyah infokom 2 ( R.I infokom 2 )
Hembusan Angin
Hembusan angin kembali menampar keras ketika kubuka pintu kosan sepulang kuliah,hawa panas meresap dikulit wajahku. Tak ada siapa-siapa dikamar. Siapa yang mengirim angin gerangan? Semalam hembusan angin juga membuatku terjaga dari tidurku.
Masa bodohlah yang penting sekarang aku duduk menghadap mesin ketik merangkai cerita.
Imajinasiku melayang menembus ruang dan waktu. Kisahku sebagai tokoh yang memenangkan persaingan merebutkan cewek idola.
Hampir kurang lebih empat jam,cerpen itu selesai. Beginilah bila menikmati imajinasiku sebagai seorang mahasiswa jurusan bahasa indonesia. Aku tersenyum melihat kembali hasil karya ku. Romantis . aku yakin teman-teman akan terbuai ketika membaca hasil karya ku kali ini. Ku tarik dan kuhembuskan napas panjang, puas. Tepatnya bahagia.
Tiba-tiba kertas-kertas berhamburan dihempas keras hembusan angin. Akupun kembali heran. Aku memang mengetik didekat jendela, tapi tak mungkin angin begitu keras memasuki kamarku dengan begitu tiba-tiba. Cuaca cerah,tidak mendung. Seharusnya angin berhembus biasa-biasa saja. Keanehan apalagi ini?
Keterkejutan makin bertambah ketika aku bangun menjelang maghrib. Kertas-kertas hasil karya ku tadi siang berserakan dilantai penuh coretan dan bekas diremas-remas.
“ Sial,”aku mengumpat.
Kudatangi kamar temanku. Ini pasti kerjaan mereka.
“ Yang benar saja, ka. Aku tidur sejak kamu mengetik dan baru saja bangun,” wendy mengelak ketika kutuduhkan kekesalanku padanya.
“ Mungkin kamu lupa, ka. Bukankah kamu selalu meremas-remas naskah yang belum memuaskan?” sahut daus yang baru saja mandi.
“ Mungkin juga. Maaf , teman,” aku tak ingin berdebat. Mereka tak mungkin bohong. Akupun tak mau mengatakan keanehan angin yang selalu berhembus keras di kamarku. Mereka tak akan percaya. Lalu menyangka aku takut dan percaya tahayul.
Dari bapak pemilik warung akhirnya aku mendapat cerita tentang kosku. Dulu rumah itu milik seorang yang terpandang di daerah itu. Keluarga itu memiliki anak gadis semata wayang. Tapi gadis itu terserang penyakit yang tidak bisa disembuhkan, hingga akhirnya meninggal. Orangtuanya sangat sedih lalu menjual rumah itu dan pindah entah kemana.
“kamar gadis itu sebelah mana pak?”
“yang ditengah, dik jaka.”
Deg.jantungku serasa berhenti. Itu kamarku!
Malamnya aku tidak bisa tidur. Cerita bapak warung menghantui pikiranku. Cerita-cerita seram menghantam benakku. Aku merinding. Kuputuskan malam ini aku gabung tidur dengan temanku.
“takut?” ejek daus yang sedang membuat tugas
“enggak. Cuma mau menemani kamu saja.”
Daus tertawa.
Aku tidak cerita padanya apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak terlalu suka menceritakan pengalamanku pada orang lain, kecuali lewat tulisan. Aku terlelap dibuai derap suaraketikan daus.
Paginya aku tak percaya apa yang kulihat. Kamarku tertata rapi, seprei, buku, pakaian dan barang lain rapi tertata. Aku terheran-heran.
Disamping mesin ketik kulihat naskah cerpen yang tadinya lecek dan penuh coretan. Kini terketik rapi. Aku membacanya. Ya, benar-benar rapi dan bersih. Kulihat pula buku catatan ku terbuka. Disitu tertulis: ‘terimakasih kamu tidak cerita pada orang lain.’
Keanehan-keanehan angin yang sering berhembus dikamarku membuatku yakin bahwa kamarku ada yang menghuni. Memaksaku percaya ada makhluk halus di kamarku.
“siapakah engkau wahai angin yang berhembus?”tanyaku terbisik, mengedarkan pandangan kesekeliling
Tak ada hembusan
“berhembuslah diwajahku bila memang ada yang menghuni kamar ini.”usulku kemudian.
Kutunggu beberapa saat. Detik berikutnya, hembusan lembut membelai wajahku. Aku bergidik.
“apakah kamu gadis anak bekas pemilik rumah ini?”
Sekali lagi angin berhembus di wajahku.
“cantikkah kamu?”
Kali ini bukan wajahku yang dihembus. Melainkan pinggangku. Aku kegelian.
Angin tidak hanya menggelitik, namun juga mencubit tanganku.
“kamu angin yang baik kan?”
Kulihat buku catatan ku terbuka sendiri. Lalu diikuti pulpen yang melayang sendiri. Pulpen itu kemudian bergerak-gerak menuliskan suatu dibuku catatanku. Perlahan aku mendekat. Pulpen yang melayang itu perlahan turun dan kembali tergeletak di meja. Kubaca tulisan itu, aku baik karena kamu juga baik, aku bisa mendengar suaramu, tapi kamu tidak bisa mendengar suara ku.
Aku mengangguk, dalam hati aku masih tak percaya saat ini aku berhadapan dengan makhluk halus. Tetapi aku tidak takut.mungkin karena makhluk halus ini mengaku kalau dirinya cantik.tidak menyeramkan.
“nama kamu siapa?” tanyaku menatap pulpen, yang lalu bergerak melayang dan menggoreskan tulisan, Ratu.
Terimakasih kamu tidak cerita pada orang lain tentang diriku, tulis ratu kemudian.
“mengapa aku tidak boleh cerita pada orang lain?”tanyaku
Karena setiap orang yang mengetahui keberadaanku disini, mereka selalu memanggil orang pintar untuk mengusirku.pulpen itu bergerak menjawab pertanyaanku.
“kalau mereka memanggil orang pintar lalu apa yang kamu lakukan?”
Aku mengungsi sementara sampai penangkal dari orang pintar itu menyusur kekuatannya, lalu aku ganggu lagi orang yang tinggal dikamar ini, yang memanggil orang pintar itu.
“kalau begitu kamu jahat suka mengganggu orang.”
Tidak aku hanya ingin bersahabat dengan penghuni kamar ini, mereka saja yang penakut.
“jadi kita bersahabat kan?”tawarku
Kalau kamu tidak takut.
“enggak kok,kan kamu cantik”godaku
Pulpen itu melayang memukul hidung nya
“aduh,”aku meringis
Nakal kamu, ya. tulis ratu
Seandainya aku bisa melihatnya, tentu muka ratu memerah tersipu malu. Aku tersenyum membayangkan itu.
Aku tersentak ketika pintu kamar ku diketuk .
Aku menghela nafas sebelum membukanya.
“kamu bicara dengan siapa, ka?”
Tanya wendy
Aku tergagap
Begitulah, aku bersahabat dengan ratu, gadis cantik yang tak bisa kulihat wujudnya. Hanya ku
Bercanda dengan ratu, mendengarkan musik, mengarang cerpen bersama ratu. Ya ratu sering mengetikkan naskah cerpen ku yang masih berupa konsep, hingga aku tak perlu mengetik dua kali.
Sejak mengenal ratu imajinaasiku mengalir lancar. Aku makin produktif mengarang.
Namun suatu hari ratu kelihatan sedang ngambek, itu terjadi ketika ku ceritakan bahwa aku sedang tertarik dengan gadis yang kuliahnya di kesehatan.
Ratu tidak menggerakkan pulpen yang sengaja ku letakkan di dekat buku catatanku. Hatiku bertanya, Namun segera ku tersadar tak sepantasnya ku ceritakan gadis lain kepada ratu.
“maafkan aku ratu.”ucapku menyesal
Kamu mencintai gadis itu ka?
Tulis ratu pelan seakan mewakili yang menurutku cemburu.
“aku tidak tahu,tu. Aku belum lama mengenalnya.”
Tak perlu malu, ka. Aku bisa menyalami hatimu.
“kamu benar tu,aku berharap mencintainya.”
Pulpen tak bergerak
Ka,kamu tahu apa yang ada didalam hatiku saat ini? Pulpen itu kembali bergerak. masih pelan.
“aku hanya bisa menduga, ratu, kamu cemburu?”tanyaku hati-hati.
Benar ka,aku cemburu karena perhatianmu padaku telah terbagi dengan gadis lain.
“tidak tu,aku tidak membagi perhatian. Aku pun sayang kamu.
Benarkah itu, ka?
“tentu tu,tetapi....”
Tetapi kenapa ka?
“dunia kita berbeda..”
Aku tahu ka, kita tidak mungkin bersatu
“maafkan aku ratu.”
Tak mengapa ka,aku menyadarinya. Sekarang aku mau istirahat, ka.pulpen itu mungkin saja jatuh seakan simbol kesedihan ratu. Setetes air mata jatuh dibuku catatan ku. Ratu menangis?
Berhari-hari aku tidak bergairah. Berhari-hari aku tidak jumpa ratu.
Setiap ku panggil namanya,kuberharap pulpen itu bergerak atau ada angin berhembus di wajahku, namun semua itu tak ada. Untunglah wendy dan daus percaya bila aku bicara sendirian sebagai bagian dari proses penciptaan cerpen-cerpenku.
Aku telah kehilangan seorang sahabat, dan ya, aku tak bisa mengingkari hatiku, aku jatuh cinta padanya.
Tiba-tiba angin sejuk berhembus di wajahku,hatiku girang, ratu!
Hai, jumpa lagi!pulpen itu bergerak dengan lincahnya
“kemana saja kamu, ka?”
Kerinduanku tak bisa kusembunyikan.
Betapa, hi..hi..hi ratu bercanda
“dapat apa dari pertapaanmu?” sahutku riang
Mendapatkan apa yang selama ini aku dambakan,
“apa itu ratu?”
Cinta
“resi mana yang berhasil memikat hatimu?”
Menghina ya?
Aku tertawa.
“siapa yang beruntung mendapatkan cintamu,ratu?”tanyaku mulai serius.
Kecemburuan merambati hatiku.
Kamu, ka.
Deg, pengakuan ratu membuat hatiku trenyuh, aku adalah cowok normal yang tentunya akn mencintai seorang cewek. Tapi ratu adalah cewek dari dunia lain. Meski begitu perasaanku pada ratu seperti tak terbatas oleh ruang dan waktu. Cinta memang buta.
“Kamu begitu berarti bagiku,ratu.
Begitu pula aku, ka. Kamu sangat berarti bagiku. Inilah cinta pertamaku.
Inilah yang selama ini ku cari-cari. Bertahun-tahun aku menanti dikamar ini, dan kini kamu telah mengisi cinta di hatiku, ka.
Kutatap tulisan itu dengan dada bergemuruh,pelanku genggam pulpen yang melayang itu. Ku goreskan kata-kata aku ingin melihat senyummu,ratu.
Tanpa kugerakkan pulpen itu menulis, pejamkan matamu. Aku mengikuti perintahnya. Beberapa saat kemudian kubuka mataku. Berdiri didepanku seorang gadis berambut panjang tersenyum padaku, sebuah senyum yang memikat, sungguh mempesona.
“ratu”desis ku kagum
“aku tak punya banyak waktu, ka. Aku sudah merasakan indahnya cinta yang belum pernah ku dapatkan ketika aku masih hidup, kini aku harus pergi, selamat tinggal jaka yang baik.”
Sosok ratu kemudian melayang menembus langit-langit kamar, lalu hilang, aku terpaku tak bisa apa-apa.
“Jaka, ada yang cari tuh.”lapor daus suatu siang.
Aku segera keruang tamu.
“selamat siang, kenalkan saya ratu,saya ingin belajar mengarang, saya harap mas jaka mau mengajari saya”
Aku ternganga menatap gadis itu, benarkah apa yang kulihat? Bukankah ratu telah pergi untuk selama-lamanya? Tapi, eh siapa tadi namanya?
“ratu,ratu sari,lengkapnya”
Gadis itu berkata sambil tersenyum manis.
“mas jaka baru bangun ya,hihi belum cuci muka”
Aku tersentak malu, buru-buru kebelakang. Langkahku ringan, hatiku riang,hatiku ngembang, siap diisi dengan nama,ratu!
Jambi 04 april 20011 KS,UNBARI karya Riky irwansyah infokom 2 ( R.I infokom2 )
Hembusan angin kembali menampar keras ketika kubuka pintu kosan sepulang kuliah,hawa panas meresap dikulit wajahku. Tak ada siapa-siapa dikamar. Siapa yang mengirim angin gerangan? Semalam hembusan angin juga membuatku terjaga dari tidurku.
Masa bodohlah yang penting sekarang aku duduk menghadap mesin ketik merangkai cerita.
Imajinasiku melayang menembus ruang dan waktu. Kisahku sebagai tokoh yang memenangkan persaingan merebutkan cewek idola.
Hampir kurang lebih empat jam,cerpen itu selesai. Beginilah bila menikmati imajinasiku sebagai seorang mahasiswa jurusan bahasa indonesia. Aku tersenyum melihat kembali hasil karya ku. Romantis . aku yakin teman-teman akan terbuai ketika membaca hasil karya ku kali ini. Ku tarik dan kuhembuskan napas panjang, puas. Tepatnya bahagia.
Tiba-tiba kertas-kertas berhamburan dihempas keras hembusan angin. Akupun kembali heran. Aku memang mengetik didekat jendela, tapi tak mungkin angin begitu keras memasuki kamarku dengan begitu tiba-tiba. Cuaca cerah,tidak mendung. Seharusnya angin berhembus biasa-biasa saja. Keanehan apalagi ini?
Keterkejutan makin bertambah ketika aku bangun menjelang maghrib. Kertas-kertas hasil karya ku tadi siang berserakan dilantai penuh coretan dan bekas diremas-remas.
“ Sial,”aku mengumpat.
Kudatangi kamar temanku. Ini pasti kerjaan mereka.
“ Yang benar saja, ka. Aku tidur sejak kamu mengetik dan baru saja bangun,” wendy mengelak ketika kutuduhkan kekesalanku padanya.
“ Mungkin kamu lupa, ka. Bukankah kamu selalu meremas-remas naskah yang belum memuaskan?” sahut daus yang baru saja mandi.
“ Mungkin juga. Maaf , teman,” aku tak ingin berdebat. Mereka tak mungkin bohong. Akupun tak mau mengatakan keanehan angin yang selalu berhembus keras di kamarku. Mereka tak akan percaya. Lalu menyangka aku takut dan percaya tahayul.
Dari bapak pemilik warung akhirnya aku mendapat cerita tentang kosku. Dulu rumah itu milik seorang yang terpandang di daerah itu. Keluarga itu memiliki anak gadis semata wayang. Tapi gadis itu terserang penyakit yang tidak bisa disembuhkan, hingga akhirnya meninggal. Orangtuanya sangat sedih lalu menjual rumah itu dan pindah entah kemana.
“kamar gadis itu sebelah mana pak?”
“yang ditengah, dik jaka.”
Deg.jantungku serasa berhenti. Itu kamarku!
Malamnya aku tidak bisa tidur. Cerita bapak warung menghantui pikiranku. Cerita-cerita seram menghantam benakku. Aku merinding. Kuputuskan malam ini aku gabung tidur dengan temanku.
“takut?” ejek daus yang sedang membuat tugas
“enggak. Cuma mau menemani kamu saja.”
Daus tertawa.
Aku tidak cerita padanya apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak terlalu suka menceritakan pengalamanku pada orang lain, kecuali lewat tulisan. Aku terlelap dibuai derap suaraketikan daus.
Paginya aku tak percaya apa yang kulihat. Kamarku tertata rapi, seprei, buku, pakaian dan barang lain rapi tertata. Aku terheran-heran.
Disamping mesin ketik kulihat naskah cerpen yang tadinya lecek dan penuh coretan. Kini terketik rapi. Aku membacanya. Ya, benar-benar rapi dan bersih. Kulihat pula buku catatan ku terbuka. Disitu tertulis: ‘terimakasih kamu tidak cerita pada orang lain.’
Keanehan-keanehan angin yang sering berhembus dikamarku membuatku yakin bahwa kamarku ada yang menghuni. Memaksaku percaya ada makhluk halus di kamarku.
“siapakah engkau wahai angin yang berhembus?”tanyaku terbisik, mengedarkan pandangan kesekeliling
Tak ada hembusan
“berhembuslah diwajahku bila memang ada yang menghuni kamar ini.”usulku kemudian.
Kutunggu beberapa saat. Detik berikutnya, hembusan lembut membelai wajahku. Aku bergidik.
“apakah kamu gadis anak bekas pemilik rumah ini?”
Sekali lagi angin berhembus di wajahku.
“cantikkah kamu?”
Kali ini bukan wajahku yang dihembus. Melainkan pinggangku. Aku kegelian.
Angin tidak hanya menggelitik, namun juga mencubit tanganku.
“kamu angin yang baik kan?”
Kulihat buku catatan ku terbuka sendiri. Lalu diikuti pulpen yang melayang sendiri. Pulpen itu kemudian bergerak-gerak menuliskan suatu dibuku catatanku. Perlahan aku mendekat. Pulpen yang melayang itu perlahan turun dan kembali tergeletak di meja. Kubaca tulisan itu, aku baik karena kamu juga baik, aku bisa mendengar suaramu, tapi kamu tidak bisa mendengar suara ku.
Aku mengangguk, dalam hati aku masih tak percaya saat ini aku berhadapan dengan makhluk halus. Tetapi aku tidak takut.mungkin karena makhluk halus ini mengaku kalau dirinya cantik.tidak menyeramkan.
“nama kamu siapa?” tanyaku menatap pulpen, yang lalu bergerak melayang dan menggoreskan tulisan, Ratu.
Terimakasih kamu tidak cerita pada orang lain tentang diriku, tulis ratu kemudian.
“mengapa aku tidak boleh cerita pada orang lain?”tanyaku
Karena setiap orang yang mengetahui keberadaanku disini, mereka selalu memanggil orang pintar untuk mengusirku.pulpen itu bergerak menjawab pertanyaanku.
“kalau mereka memanggil orang pintar lalu apa yang kamu lakukan?”
Aku mengungsi sementara sampai penangkal dari orang pintar itu menyusur kekuatannya, lalu aku ganggu lagi orang yang tinggal dikamar ini, yang memanggil orang pintar itu.
“kalau begitu kamu jahat suka mengganggu orang.”
Tidak aku hanya ingin bersahabat dengan penghuni kamar ini, mereka saja yang penakut.
“jadi kita bersahabat kan?”tawarku
Kalau kamu tidak takut.
“enggak kok,kan kamu cantik”godaku
Pulpen itu melayang memukul hidung nya
“aduh,”aku meringis
Nakal kamu, ya. tulis ratu
Seandainya aku bisa melihatnya, tentu muka ratu memerah tersipu malu. Aku tersenyum membayangkan itu.
Aku tersentak ketika pintu kamar ku diketuk .
Aku menghela nafas sebelum membukanya.
“kamu bicara dengan siapa, ka?”
Tanya wendy
Aku tergagap
Begitulah, aku bersahabat dengan ratu, gadis cantik yang tak bisa kulihat wujudnya. Hanya ku
Bercanda dengan ratu, mendengarkan musik, mengarang cerpen bersama ratu. Ya ratu sering mengetikkan naskah cerpen ku yang masih berupa konsep, hingga aku tak perlu mengetik dua kali.
Sejak mengenal ratu imajinaasiku mengalir lancar. Aku makin produktif mengarang.
Namun suatu hari ratu kelihatan sedang ngambek, itu terjadi ketika ku ceritakan bahwa aku sedang tertarik dengan gadis yang kuliahnya di kesehatan.
Ratu tidak menggerakkan pulpen yang sengaja ku letakkan di dekat buku catatanku. Hatiku bertanya, Namun segera ku tersadar tak sepantasnya ku ceritakan gadis lain kepada ratu.
“maafkan aku ratu.”ucapku menyesal
Kamu mencintai gadis itu ka?
Tulis ratu pelan seakan mewakili yang menurutku cemburu.
“aku tidak tahu,tu. Aku belum lama mengenalnya.”
Tak perlu malu, ka. Aku bisa menyalami hatimu.
“kamu benar tu,aku berharap mencintainya.”
Pulpen tak bergerak
Ka,kamu tahu apa yang ada didalam hatiku saat ini? Pulpen itu kembali bergerak. masih pelan.
“aku hanya bisa menduga, ratu, kamu cemburu?”tanyaku hati-hati.
Benar ka,aku cemburu karena perhatianmu padaku telah terbagi dengan gadis lain.
“tidak tu,aku tidak membagi perhatian. Aku pun sayang kamu.
Benarkah itu, ka?
“tentu tu,tetapi....”
Tetapi kenapa ka?
“dunia kita berbeda..”
Aku tahu ka, kita tidak mungkin bersatu
“maafkan aku ratu.”
Tak mengapa ka,aku menyadarinya. Sekarang aku mau istirahat, ka.pulpen itu mungkin saja jatuh seakan simbol kesedihan ratu. Setetes air mata jatuh dibuku catatan ku. Ratu menangis?
Berhari-hari aku tidak bergairah. Berhari-hari aku tidak jumpa ratu.
Setiap ku panggil namanya,kuberharap pulpen itu bergerak atau ada angin berhembus di wajahku, namun semua itu tak ada. Untunglah wendy dan daus percaya bila aku bicara sendirian sebagai bagian dari proses penciptaan cerpen-cerpenku.
Aku telah kehilangan seorang sahabat, dan ya, aku tak bisa mengingkari hatiku, aku jatuh cinta padanya.
Tiba-tiba angin sejuk berhembus di wajahku,hatiku girang, ratu!
Hai, jumpa lagi!pulpen itu bergerak dengan lincahnya
“kemana saja kamu, ka?”
Kerinduanku tak bisa kusembunyikan.
Betapa, hi..hi..hi ratu bercanda
“dapat apa dari pertapaanmu?” sahutku riang
Mendapatkan apa yang selama ini aku dambakan,
“apa itu ratu?”
Cinta
“resi mana yang berhasil memikat hatimu?”
Menghina ya?
Aku tertawa.
“siapa yang beruntung mendapatkan cintamu,ratu?”tanyaku mulai serius.
Kecemburuan merambati hatiku.
Kamu, ka.
Deg, pengakuan ratu membuat hatiku trenyuh, aku adalah cowok normal yang tentunya akn mencintai seorang cewek. Tapi ratu adalah cewek dari dunia lain. Meski begitu perasaanku pada ratu seperti tak terbatas oleh ruang dan waktu. Cinta memang buta.
“Kamu begitu berarti bagiku,ratu.
Begitu pula aku, ka. Kamu sangat berarti bagiku. Inilah cinta pertamaku.
Inilah yang selama ini ku cari-cari. Bertahun-tahun aku menanti dikamar ini, dan kini kamu telah mengisi cinta di hatiku, ka.
Kutatap tulisan itu dengan dada bergemuruh,pelanku genggam pulpen yang melayang itu. Ku goreskan kata-kata aku ingin melihat senyummu,ratu.
Tanpa kugerakkan pulpen itu menulis, pejamkan matamu. Aku mengikuti perintahnya. Beberapa saat kemudian kubuka mataku. Berdiri didepanku seorang gadis berambut panjang tersenyum padaku, sebuah senyum yang memikat, sungguh mempesona.
“ratu”desis ku kagum
“aku tak punya banyak waktu, ka. Aku sudah merasakan indahnya cinta yang belum pernah ku dapatkan ketika aku masih hidup, kini aku harus pergi, selamat tinggal jaka yang baik.”
Sosok ratu kemudian melayang menembus langit-langit kamar, lalu hilang, aku terpaku tak bisa apa-apa.
“Jaka, ada yang cari tuh.”lapor daus suatu siang.
Aku segera keruang tamu.
“selamat siang, kenalkan saya ratu,saya ingin belajar mengarang, saya harap mas jaka mau mengajari saya”
Aku ternganga menatap gadis itu, benarkah apa yang kulihat? Bukankah ratu telah pergi untuk selama-lamanya? Tapi, eh siapa tadi namanya?
“ratu,ratu sari,lengkapnya”
Gadis itu berkata sambil tersenyum manis.
“mas jaka baru bangun ya,hihi belum cuci muka”
Aku tersentak malu, buru-buru kebelakang. Langkahku ringan, hatiku riang,hatiku ngembang, siap diisi dengan nama,ratu!
Jambi 04 april 20011 KS,UNBARI karya Riky irwansyah infokom 2 ( R.I infokom2 )
Ayat-Mu
Ku lihat tulisan
Tapi tak berhuruf
Ku lihat tulisan
Tapi tak bergambar
Ku lihat tulisan
Tapi tak bergaris
Ku lihat tulisan
Tapi tak berbaris
Ku baca, hati tenang
Al-Qur’an ku
Jambi,31 maret 2011
Angkatan
Komodo kau turuti
Biawak kau ikuti
Buaya kau hargai
Bunglon kau puji
Kadal kau maki
Cicak kau sakiti
Mana harga diri
(cat. Terinspirasi dari naskah republik reptil “Radhar Panca Dahana”)
31 Maret 2011
Tsunami
Ombak menggulung
Angin kencang
Topan menjamah
Hamparan indah merata
Sisa sedikit, tak tau pasti
Tinggal belulang
Tsunami
Jambi, 31 Maret 2011
Kamis, 17 Maret 2011
MENGENAL LEBIH DALAM KOMUNITAS SASTRA UNIVERSITAS BATANGHARI
( KOMSAS UNBARI )
DASAR
Sastra, sepanjang sejarah sastra di Provinsi Jambi, belum lahir pengarang yang berasal dari kampus.Padahal, kampus sebenarnya ada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Lantas mengapa fakultas ini tidak mampu melahirkan mahasiswa yang memiliki gagasan cemerlang dan serius untuk mengurusi persoalan kebudayaan (sastra) di tingkat local sekalipun.
Tanpa bermaksud melakukan simplifikasi terhadap persoalan yang mendera sastra kampus, ada beberapa soal yang dapat dikemukakan sebagai identifikasi dan menjadi perbincangan bersama.
Dunia sastra oleh mahasiswa dalam kampus belum dipahami dan diyakini sebagai kebutuhan penting masing-masing pribadi.Tidak ada kesadaran bahwa sastra adalah aktivitas individual yang harus di implementasi kan di hadapan publik.Sastra masih dipahami sebatas teori dan tidak berupaya membuka ruang gerak sosialisasi lebih besar.Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya kelompok dan pertemuan sastra secara simultan yang tumbuh dari kampus.
Sastra, seperti dikatakan Budi Darma, terlanjur dianggap sepotong dunia yang tidak berintegrasi dengan realitas.Sastra adalah sastra, teori sastra adalah teori sastra, sejarah sastra adalah sejarah sastra, dan sastra perbandingan adalah sastra perbandingan. Kita sering lupa bahwa dari segi apa pun kita melihatnya, tidak lain sastra adalah abstraksi kehidupan.
Melahirkan karya sastra adalah kreativitas mentransformasikan kehidupan.Maka, prefosionalisme kepengarangan bersifat terbuka.Prasyarat untuk menjadi pengarang adalah kemampuan untuk menghayati realitas.Dengan demikian, siapa pun dapat menjadi pengarang, penyair, dan dramawan.
Media sesungguhnya cukup akomodatif terhadap aktivitas satra. Hal itu dibuktikan dengan disediakannya lembaran khusus untuk tema kebudayaan (puisi, cerpen, danesai) di media massa lokal dan nasional. Namun, tidak dapat dipungkiri, ruang yang di sediakan sampai hari ini belum di isi secara serius oleh mahasiswa.
Karenanya, harus ada kesadaran masyarakat kampus yang ditumbuhkan secara tegas untuk membuka ruang lain sebagai bentuk akomodasi sastra secara serius. Kantong-kontong kebudayaan --- semacam komunitas sastra.
Atas dasar keinginan mengakomodir kreativitas mahasiswa, maka beberapa mahasiswa di kampus Universitas Batanghari terkhusus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, semester IV dan VI pada 8 Maret 2011 yang selanjutnya menandai sebuah gerakan sastra kampus di Universitas Batanghari, bersepakat mendirikan komunitas yang diberinama “Komunitas Sastra Universitas Batanghari” yang selanjutnya disingkat menjadi KOMSAS UNBARI.
MOTTO :Merasa bisa belum bisa diartikan benar-benar bisa.
VISI :Mewujudkan mahasiswa yang tangguh dan berorientasi karya kreatif dan inovatif
MISI :
1. Meningkatkan kualita mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang potensial
.
2 Meningkatkan intensitas dan kualitas berkarya sastra yang aplikatif keilmuan.
3 Meningkatkan jejaring susastra di kalangan generasi muda dan media.
4 Meningkatkan pemanfaatan karya-karya sastra yang
kreatif dan inovatif secara berkelanjutan dalam mendukung program pencerdasan bangsa dan pembangunan kebudayaan.
5 Meningkatkan peran mahasiswa dalam pembangunan dan pengembangan kebudayaan daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KOMSAS UNBARI 17 MARET 2011
Rabu, 16 Maret 2011
SEKILAS MENGENAI PEMBINA KOMSAS UNBARI
Drs EDDY MULYADI
Lahir di Jambi. Alumnus S 1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi, 1992. Puisi-puisinya termuat di beberapa antologi puisi bersama penyair se-Sumatera, Jawa dan Bali, serta Jambi sendiri.Sedangkan antologi puisi tunggalnya antara lain : Hidup (1991), Kau Lahir (1992), Perempuanku (1992), Gaung (1994), serta Soco (2001). Selain senantiasa berpameran seni rupa se-Sumatera serta di Galeri Nasional Jakarta pada pameran seni rupa seniman kelahiran dan keturunan Sumatera Barat. Memperkuat pergelaran dan festival teater di Jambi, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. Beberapa kali menyutradara pementasan terater, di antaranya Malam Pengantin di Bukit Kera (Montinggo Busye), Pakaian dan Kepalsuan, Bubrah (EM Yogiswara), Dari Sunyi ke Sunyi (EM Yogiswara), Asilban (Khalil Gibran), Si Buta (Khalil Gibran), dan banyak lagi. Pendiri Teater Art in Revolt (AiR) Jambi yang mengasuh Sanggar Sastra Siswa di SMA 3 Jambi, SMA Titian Teras, dan SMA Xaverius I, pernah diundang untuk membacakan sejumlah puisi di Malaka-Malaysia, serta Singapore Art Festival di Singapore. Saat ini dipercaya menjadi salah seorang redaktur di Harian Pagi Jambi Ekspres (Jawa Pos Group).
selayang pandang komsas unbari jambi ( komunitas sastra universitas batanghari jambi )
kbs unbari didirikan pada tanggal : 08 Maret 2011
yang beranggotakan sbyk krang lebih 11 orang.
yang dibawah bimbingan : " Drs. Pak Eddy Mulyadi. "
dia seorang dosen dibidang sastra di universitas batanghari jambi
sekian perkenalan selayang pandang tentang komunitas bintang sastra universitas batanghari jambi ( KOMSAS Unbari )
KOMSAS UNBARI jambi 16 maret 2011
kbs unbari didirikan pada tanggal : 08 Maret 2011
yang beranggotakan sbyk krang lebih 11 orang.
yang dibawah bimbingan : " Drs. Pak Eddy Mulyadi. "
dia seorang dosen dibidang sastra di universitas batanghari jambi
sekian perkenalan selayang pandang tentang komunitas bintang sastra universitas batanghari jambi ( KOMSAS Unbari )
KOMSAS UNBARI jambi 16 maret 2011
Langganan:
Postingan (Atom)